Candi Borobudur merupakan candi Budhha terbesar di dunia dan menjadi situs warisan dunia yang ditetapkan UNESCO pada tahun 1991 yang masih berdiri kokoh hingga hari ini.
Di dirikan pada abad 8 hingga 9 masehi pada masa kejayaan Wangsa Syailendradan selesai pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani.
Candi ini dibangun sebagai monumen alam semesta dan difungsikan sebagai tempat suci untuk memuliakan Budhha sekaligus sebaagai tempat perziarahan.
Diharapkan saat candi ini dibangun, dapat menuntun umat Budhha beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.
Awalnya penemuan Candi Budhha ini diprakasai oleh Sir Thomas Stamford Raffles yang saat itu menjabat sebagai Gubernur jenderal Inggris atas Pulau Jawa.
Mulai dari masa itu, Candi Budhha ini mulai dilakukan pemugaran dan penyelamatan situs bersejarah ini.
Pemugaran besar-besaran dilakukan sekitar tahun 1975-1982 dengan upaya pemerintah Indonesia saat itu bersama UNESCO.
Selain digunakan sebagai tempat wisata, Candi ini juga masih berfungsi sebagai tempat peribadatan umat Buddha.
Tiap tahun, umat Budhha dari seluruh dunia dan Indonesia berkumpul bersama untuk memperingati hari suci keagamaan yaitu Trisuci Waisak.
Keunikan Candi Borobudur
Candi Budhha ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar dan di atasnya terdapat terdapat tiga pelataran melingkar.
Dinding-dinding di area teras ini, dihiasi dengan 2.672 panel relief dan terdapat kurang lebih 504 arca Buddha.
Candi ini sebut memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Candi Budhha ini memiliki sebuah stupa yang besar.
Stupa utama dan terbesar ini terdapat di tengah bangunan sebagai mahkota candi ini. Stupa induk ini di keliling oleh 72 stupa berlubang yang berbeda dengan Candi Selogriyo di Magelang.
72 stupa yang berlubang ini didalamnya terdapat arca Buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Untuk memulai ritual keagamaan, peziarah dapat memulai dari dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam.
Lalu peziarah dapat melanjutkan perjalanan melalui undakan yang dibagi menjadi tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha.
Tiga bagian tersebut adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud).
Dari perjalanan ini nantinya peziarah akan menjumpai kurang lebih 1.460 panel relief yang terukir indah pada dinding serta pagar langkan.
Fakta menemukan jika Candi Budhha terbesar ini pernah di tinggalkan pada Abad 10 seiring dipindahkannya pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur oleh Mpu Sendok.
Tiket masuk Candi Borobudur
Jika Anda ingin mengunjungi situs warisan dunia ini, Anda harus menyisihkan uang saku Anda yang sangat cukup.
Disini selain Candi sebagai tempat daya tarik wisata, terdapat juga beberapa kegiatan menyenangkan yang tentunya Anda harus membayar untuk fasilitas yang ada.
Layanan operasional tiket di kompleks wisata ini dimulai pada pukul 09.30 hingga 17.00 WIB.
Sebagai estimasi, Anda dapat menyimak info berikut untuk memperkirakan berapa budget yang harus Anda persiapkan untuk berwisata ke situs dunia ini.
Harga Tiket Masuk ke Taman Wisata Borobudur | ||
Tiket Reguler | Dewasa(>10 tahun) | Rp50.000 |
Anak-anak (3 hingga 10 tahun) | Rp25.000 | |
Tiket Terusan Borobudur-Prambanan (berlaku 2 hari) | Dewasa(>10 tahun) | Rp75.000 |
Anak-anak (3 hingga 10 tahun) | Rp35.000 | |
Tiket Terusan Borobudur-Ratu Boko (berlaku 2 hari) | Dewasa(>10 tahun) | Rp75.000 |
Anak-anak (3 hingga 10 tahun) | Rp35.000 | |
Paket Sunrise | Dewasa(>10 tahun) | Rp325.000 |
Anak-anak (3 hingga 10 tahun) | Rp162.500 | |
Sendratari Ramayana (kelas II) | Dewasa(>10 tahun) | Rp150.000 |
Anak-anak (3 hingga 10 tahun) | Rp135.000 | |
Safari Gajah Borobudur | Semua Umur (pilih paket keinginan) | Rp50.000 |
Rp250.000 |
Anda juga dapat mengunjungi wisata candi yang lainnya atau wisata pilihan yang berada di Jogja maupun Jawa Tengah